Kamis, 12 Mei 2016

DILEMA – mimiSTU's Blog



 
Kamis, 05 Mei 2016 ~ 21:34
Tadinya belum kepikiran mau nulis apa. Mau mulai bingung belum ada bahan yang bisa jadi tulisan. Tapi setelah lihat berita yang menyangkut Jepang tentang inovasi alat pengukur kadar gambut di MetroTV, Akhirnya muncul juga nih ide cerita :D ! *ha? apa hubungannya? -_-"*

Bingung, milih antara mewujudkan keinginanku di DKV ITB atau ke Batam mewujudkan keinginan mamak supaya kelak aku bisa punya usaha tekstil sekaligus keahlian menjahit untuk bekalku setelah berumah tangga nanti. Memang sih.. ke Batam, belajar sama pak Ibrahim, nambah pengalaman konveksi, punya boutique bagus, memang keinginanku sejak
SMP. Tapi di sisi lain aku tetap ingin merasakan ITB, jadi mahasiswa sana, berjuang disana, ngasrama, ngekos, kerja sambilan, wisuda, segalanya pengen aku rasakan disana. Tapi jika ingat kata-katanya pak Ibrahim tentang apa aku sudah yakin dengan prospek kerjanya? Persaingan ketat? Juga tempat kerja yang notabene lebih terjamin jika aku bekerja di ibukota atau di luar negri. Soalnya kalau di pikir-pikir di negri ini pekerjaan Graphic Design kurang mendapat perhatian dan penghargaan. Otomatis jika aku ingin sukses jadi Graphic Designer itu di luar negri karna prospek kerja untuk bidang ini disana lebih menjamin.

Lagipula kalau aku pikir-pikir akhir-akhir ini aku udah malas menggambar sejak mendapat nilai yang kurang memuaskan dari guru seni SMA ini, bu El. Akupun sering, gambar kalau lagi mood aja. Ntah la! aku heran ntah kenapa gairah menggambarku berkurang cuma karna dapat nilai rendah. Padahal dulu aku ngerasa jadi orang paling bersemangat di kelas setiap jam pelajaran seni tiba, apalagi jika diberi tugas menggambar. Tapi sekarang... jujur aku males, males ngerjakannya.Untuk sekedar menggoreskan pensil saja aku malas. Rasa malasku jadi kuat jika ingat usahaku untuk bisa memperbaiki nilai yang ternyata tetap rata-rata, walaupun aku sudah berusaha sekuat mungkin sampai tengah malam demi nilai yang membahagiakan. Tapi lantaran nilainya tetap mengecawakan, aku jadi malas berusaha lagi jika ujung-ujungnya tetap begitu. Ah! Kenapa aku jadi orang yang gampang menyerah karna penilaian dari orang?


Kadang aku merindukan guru seni SMP ku, bu En. Pernah aku berandai kalau saja bu El itu seperti bu En yang tetap ngasi semangat dan masukan supaya aku tetap berkarya meskipun cara menggambarku belum bagus saat itu. Jika saja waktu itu bu En tidak mengatakan aku berbakat disini, mungkin sampai sekarang aku tak pernah terpikirkan untuk masuk sekolah design setelah tamat SMA.
Bukannya aku mu bandingkan guru seni yang sekarang sama guru seni waktu SMP ku dulu. Cuma mungkin karna aku terbiasa diarahkan, jadi aku tak mudah mengerti jika tiba-tiba langsung dikasih nilai rendah tanpa penjelasan langsung kepadaku. Belakangan kusadari aku terlalu mementingkan selera sendiri dan mengabaikan peraturannya. Itulah mungkin kenapa nilai gambarku merosot. Tapi mu bagaimana lagi, aku benar-benar kehilangan mood walau guru seni yang sekarang ini juga mengatakan aku punya bakat disini.  Aku sudah muak dikatakan nilai ku jadi rendah dan jadi pemalas karna pacaran sama mantan kakak kelasku dulu. Apa?!!  Pacaran apanya? Tegur sapa aja ga pernah, apalagi pacaran? Sedangkan saat itu aja aku sudah menutup diri dari pacaran. Jangan cuma karna aku pernah buat kata-kata tentang dia, trus aku berharap akan jadi pacarnya?! Enggak! Lagian sekarang aku udah gapunya rasa lagi sama mantan gebetanku itu. Mantan kakak kelasku yang itu.


Sorry, bertele-tele. Yux! kembali ke pokok pembahasannya! ;)

Intinya,,, sekarang aku ngerasa kalau passionku itu bukan menggambar. Soalnya kan PASSION itu...

"SESUATU yang bisa membuat lo tertantang... SESUATU yang bikin lo penasaran sampai lo rela ngulik itu siang malem tanpa kenal waktu biar gak dibayar sekalipun. SESUATU yang tanpa disuruh pun lo curi-curi waktu buat belajar sendiri, atau tanpa sadar suka cari-cari info di internet atau lewat google... SESUATU yang memicu 'sense of wonder' dalam diri lo. SESUATU yang bener-bener jadi muara ilmu pengetahuan yang ingin lo tekuni sampai akhir hayat lo..."

Aku memang suka gambar, menggambar, tapi kalo hobi? keknya enggak deh. Passion itu sendiri kan sesuatu yang tidak membosankan.  Sedangkan menggambar aja aku masih ngikutin suasana hati. Bukan keinginan setiap waktu setiap saat. Malah aku lebih menikmati browsing, membaca, ngulik segala sesuatu yang berbau IT, juga menulis mungkin. Tapi ga semua juga kutulis, apa yang mau aku tulis, itulah yang aku tulis. Mungkin suatu saat nanti blogging juga bakal jadi hobi bahkan passion juga. Aamiin...

Jadi apakah aku mempertahankan ambisiku terhadap ITB atau terima saja jika aku merasa ragu dengannya. Jangan-jangan aku pengen ITB cuma mu buat gaya-gaya doank? Ga juga sih, soalnya karna jalur DKV disana ada pilihan jalur multimedianya. Juga karna disana biaya hidup dari bidikmisinya bagus. Yang bikin aku ragu, apa aku sanggup dengan tugas menggambar setiap waktu?  Kenapa sekarang aku jadi begini? Padahal beberapa bulan lalu, saat aku menatap pensil-pensil di kotak pensil, aku membayangkan mereka akan menemaniku berjuang bersama di DKV ITB kelak. Tapi kenapa kenangan itu memudar jika aku kembali memikirkan tentang ini?


Ya sudahlah, apapun yang akan ku alami nanti, lulus snmptn, bidikmisi ITB, ujian saringan, dan berhasil jadi mahasiswa FSRD ITB atau ke Batam. Itu adalah pilihan yang terbaik yang dipilihkan Allah untukku. Sekeras apapun aku berusaha tapi nanti hasilnya aku belum beruntung langsung masuk FSRD ITB, kutahu itu bukan akhir dari segalanya. Berarti aku masih diizinkan untuk istirahat barang setahun sebelum memutuskan untuk mempersiapkan memasuki sekolah baru di Batam sana.

Semalam aku juga udah googling tentang univ Batam yang ada jurusan multimedianya. Akhirnya ketemu juga, adanya di politeknik negeri batam. Tapi. Disana aku milih D3. Karna lagi pengen lebih banyak praktek daripada teori, dan itu bisa kudapatkan di D3. Hitung-hitung nuntaskan keinginanku di masa lalu yang pengen masuk SMK. Soalnya D3 dan S1 itu ibarat SMK dengan SMA. Kalo S1, itu bisa nyusul. Insyaallah nyambung S1 nya nanti di ITB, selanjutnya luar negeri,,, jepang or negara impian lainnya mungkin... :)

Yang pastinya nanti aku akan tetap mencoba mendaftar bidikmisi dan snmptn fsrd itb walaupun sekarang aku sudah tau keputusan apa yang akan aku ambil. Setidaknya nanti aku sudah bisa mengetes sejauh mana kemampuanku untuk bisa menembus jalur bidikmisi dan snmptn itu.


~STU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar