Sabtu, 23 Juli 2016 ~ 12:15:07
Kemarin minjem buku temenku yang baru beli dari gramedia.
Isinya kumpulan-kumpulan quote (kutipan) dari novelnya
Tere Liye. Bukunya full color. Divisualisasikan dengan gambar yang kreatif di
setiap halamannya. Aku bener-bener salut sama pendesain cover dan isinya juga
tentunya kepada penulis yang kata-katanya sangat menginspirasi bagi semua orang
khususnya anak muda.
Nih dia penampakannya... .... ...
JENG! JENG!!!!
Buku ini mengajarkan kepada kita tentang hakikat cinta
yang sebenarnya bahwa 'cinta itu tak harus memiliki', karna, diri kita sendiri
saja bukan milik kita, apalagi orang lain? Allright?
Salah satu quote yang menurutku sangat bijak adalah ini:
Tentu
saja boleh. Tapi jika kita belum siap untuk mengikatkan diri dalam hubungan
serius, ikatan yang bahkan oleh agamapun diakui dan dilindungi, maka
sampaikanlah perasaan itu pada angin saat menerpa wajah, pada tetes air hujan
saat menatap keluar jendela, pada butir nasi saat menatap piring, pada cicak di
langit-langit kamar saat sendirian dan tak tahan lagi hingga boleh jadi
menangis. Dan jangan lupa sampaikanlah perasaan
itu pada yang Maha Menyayangi. Semoga semua kehormatan perasaan kita
dibalas dengan sesuatu yang lebih baik
Bagus ga? Bagus donk ya...
Nih, berikut aku berikan quote-quote yang lainnya.
OK! Selamat Menikmati!!
Kita tidak usah menjadi pengendali udara,
pengendali air, atau pengengendali api. Kita cukup jadi pengendali hati. Itu
sudah cukup sakti.
Kalau memang
terlihat sulit LUPAKANLAH. Itu jelas bukan cinta sejati kita. Cinta sejati
selalu sederhana.
Aku
hanya berani BERMIMPI. Sungguh tidak terhitung berapa kali aku bermimpi TENTANG
KAU.
Percayalah, sakit hati itu TEMPORER. Tapi
pemahaman, pelajaran yang diperoleh, bisa abadi.
Cinta
hanyalah segumpal perasaan dalam hati. Sama halnya dengan gumpal perasaan senang, gembira, sedih. Sama
dengan kau suka makan gulai kepala ikan.
Bedanya,
kita selama ini terbiasa mengistimewakan gumpal perasaan yang disebut cinta.
Kita beri dia porsi lebih penting, kita besarkan, terus menggumpal membesar.
Coba
saja kau cuekin, kau lupakan, maka gumpal cinta itu juga dengan cepat layu
seperti kau bosan makan gulai kepala ikan.
Suatu
saat jika kau beruntung menemukan cinta sejatimu, ketika kalian saling bertatap
untuk pertama kalinya, waktu akan berhenti. Seluruh semesta alam takzim
menyampaikan salam. Ada cahaya keindahan yang menyemburat, menggetarkan
jantung.
Hanya
orang-orang yang beruntung yang bsa melihat cahaya itu, apalagi berkesempatan
merasakannya.
Urusan
perasaan itu ibarat jalan raya panjang berkilo-kilometer. Semua orang
melewatinya, dan punya jalannya masing-masing. Maka, kita semua, melewatinya
dengan kekhasan masing-masing.
Berkelok
kelok, naik-turun, pemandangan indah, pemandangan menyedihkan, hujan deras,
cerah sentosa, ban kempis, mogok, dan semua yang ada di sepanjang perjalanan.
Maka,
agama, nilai-nilai di sekitar kita, memberikan rambu-rambu sepanjang perjalanan
tersebut.
Kalau
kalian mau selamat dan berbahagia sampai di ujungnya, patuhi rambu-rambu tersebut. Jangan
ngebut, jangan grusa-grusu, dan jangan nekat keluar jalur, agar tidak menyesal
di kemudian hari.
Jangan iri dengan kisah cinta yang ada dalam novel,
film, lagu, dan sebagainya.
Itu semua ditulis oleh manusia, direka-reka,
karangan saja. Sedangkan kisah cinta kita, sungguh akan ditulis oleh yang Maha
Memiliki skenario terbaik. Tidak akan tertukar. Tidak akan keliru.
Kitalah pemeran utamanya, jadi mari menjadi pemeran
cerita paling keren, agar keren sudahlah skenario yang kita jalani.
Kita memang tidak bisa melihat penjelasan di hati
orang lain, tetapi bukan berarti penjelasan itu tidak ada
Di
dunia ini, setiap ada pertemuan, pasti ada perpisahan.
Kalimat
ini seharusnya yang pertama kali dipelajari oleh setiap orang yang akan,
sedang, telah, atau berhenti jatuh cinta.
Kau
tidak akan mendapatkan seseorang kalau kau TERLALU mencintainya.
Kau tahu
hakikat cinta adalah melepaskan.
Semakin sejati
ia, semakin tulus kau melepaskannya. Percayalah, jika memang itu cinta
sejatimu, tidak peduli aral melintang, ia kan kembali sendiri padamu. Banyak
sekali pencinta di dunia ini yang melupakan kebijaksanaan sesederhana itu.
Malah sebaliknya, berbual bilang cinta, namun dia menggenggamnya erat-erat.
Ya Tuhan akau sempurna tertikam oleh ilusiku
sendiri. Pengkhianatan oleh hatiku sendiri yang sibuk menguntai simpul pertanda
cinta.
Tidak semua
orang mendapatkan pilihan pertama dalam hidup ini. Tapi kita bisa hidup sama
bahagianya dengan mereka. Meski hanya mendapat pilihan kedua, ketiga, atau
bahkan ke 101
Memilih
pasangan itu bukan sekedar lihat fisik luarnya. Karena kalau hanya itu,
bukankah kalian sendiri pernah
mengalaminya? mengambil potongan paling besar, ternyata itu bukan
rendang, itu lengkuas yang tertutup bumbu lezat. Luarnya memang sama-sama
menggoda, tapi ketika digigit rasanya berbeda. Demikianlah.
Kadang kita memikirkan seseorang, menunggu reply
SMS, komen, atau membaca postingan kita, menanti dia online, dan sebagainya.
Tapi nyatanya seseorang itu justru sedang asyik dengan orang lain, atau malah
lagi asyik ngupil. Jadi lebih baik sibukkan diri memikirkan dan mengerjakan hal yang bermanfaat.
Waktu itu berharga, jangan dihabiskan percuma.
Kau tidak pernah ingin kembali, karna
aku tidak pernah menjadi tempat kau pulang
Menunggu
seseorang yang ternyata tidak menunggu kita itu sama saja seperti kita menunggu
kereta lewat di halte bus tidak akan lewat sampai kapanpun
Orang-orang yang sedang jatuh
cinta memang cenderung menghubungkan satu hal dengan ha lainnya. Mencari-cari
penjelasan yang membuat hatinya senang
Lepaskanlah, maka esok lusa,
jikadia adalah cinta sejatimu, dia akan kembali dengan cara yang mengagumkan.
Ada saja takdir hebat yang tercipta untuk kita.
Jika dia tidak kembali, maka
sederhana jadinya, itu bukan cinta sejatimu
Jangan
habiskan waktu menjelaskan kepada orang yang memang tidak mau penjelasan.
Sejuta penjelasan tetap ia tidak terima.
Jangan
memberikan jawaban kepada orang-orang yang memang sejatinya tidak butuh
jawaban, sejuta jawaban pun dia tetap tidak percaya.
Waktu
terlalu berharga dihabiskan sia-sia
Patah hati itu kesempatan menuju kedewasaan dan
matangnya berpikir
Jika ada
seseorang yang jatuh cinta. Maka lazimnya yang paling sibuk adalah teman baik
seseorang itu.
Sibuk
jadi tempat cerita, tempat mendengarkan, tempat berkeluh kesah, tempat galau
tertumpah, ditanya ini,ditanya itu dan sebagainya.
JIka kita menyukai seseorang,
bukan berarti kita harus memilikinya.
ADUH, bahkan diri kita sendiri
saja bukan milik kita, apalagi orang lain.
Seseorang
yang kita lupakan, boleh jadi yang mengingat kita paling banyak.
Barang hilang, sungguh aneh perilakunya.
Semakin dicari semakin tidak ketemu, saat diikhlaskan mala muncul sendiri di
depan mata. Nah boleh jadi sama kasusnya dengan urusan perasaan, dipaksa-paksa,
dikejar-kejar, malah tidak dapat. Ketika dilupakan, esok lusa malah kembali
dengan sedirinya dan penuh
Jodoh
itu tidak perlu dikejar. Apanya yang mau dikejar? Lagipula, gaya banget bilang
dikejar, berpaspasan di jalan saja sudah melipir kayak layangan putus. Jodoh
itu hanya cukup didatangi. Datangi orangtuanya, bawa rombongan keluarga. Beres
Kekeliruan fatal dari orang yang jatuh
cinta adalah:
Dia menginginkan cintanya berbalas,
pingin tahu apakah seseorang itu juga suka atau tidak.
Padahal sebenarnya jatuh cinta itu
sendiri adalah sebuah anugrah. Sudah spesial.
Terlepas dari dibalas atau tidak, tahu
atau tidak.
~STU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar