Selasa, 14 Februari 2017

Kebetulan atau ketepatan?

Rabu, 28 Desember 2016 ~ 09:59:51

            Hari Sabtu kemarin kami berangkat ke kisaran untuk SPI Gel.60 di SMPN 6 Kisaran. Sebelumnya aku kira bakal di SMKN 2 Kisaran. Aku kira juga suasana kali ini bakal seperti Gel.58. Tapi ternyata pesertanya lebih sedikit dari itu.
Sebelum berangkat aku punya feeling kalau *** bakal ikut juga. Awal melihatnya  kalau ga salah di hari ke 2 siang hari yang tidak panas. Dia mengenakan jaket
fa'alu dan kacamata. Ternyata aku masih bisa mengenalimu ^^.

            Kuutarakan semua pada Ade, Ashima, dan Diah. Respon mereka bagus. Awalnya Ade mengira *** adalah pacarnya si fulana yang pernah didengarnya dari Janu kw. Katanya Ade pernah liat pacarnya si fulana itu datang kesini datangi fulana. Aku merinding mendengarnya. Masa' iya *** masih mau pacaran? Tapi setelah kutunjukkan fotonya ternyata bukan.  Alhamdulillah. Cuma namanya aja yang sama.
            Mata kami sering bertemu walau setelah itu aku cepat-cepat menundukkan pandangan atau sekedar mengalihkan ke segala arah yang pasti supaya aku tak menatap lekat matanya karena kutahu aku belum pantas berlama-lama menatapnya. Aku masih ingat jelas ketika refleks kami saling bertatapan ketika aku di dapur dan dia dilapangan lewat jendela dapur. Hah, aku jadi salting sendiri. :)
Aku mendengar suaranya ketika berbincang sambil tertawa dengan temannya. "Pin apa Print?" begitulah kata-katanya yang kuingat.

            Setiap dia melihatku aku merasa dia memperhatikanku. Kira-kira seperti hmmm... dia bergumam "ini kayaknya pernah lihat. atau, ini kan S T Utami."
Ntahlah. Ntah kenapa aku merasa dia seperti ada sesuatu yang dipenasarinnya atau, aku merasa ia seperti itu hanya padaku. Apalagi ketika dia ada di kejauhan. Rasanya pandangannya terfokus untukku. Tak untuk orang lain. Dih perasaan banget sih mi -_-. Tapi aku agak ragu di penutupan SPI karena disampingku ada Samina sama Surinem. Ntahnya dia ngeliat salah satu diantara mereka yang jelas pakaiannya lebih anggun dariku apalagi Surinem cantik. AAAAAAAAAAAAAAAAAA...
            Hatiku terasa menciut dan tubuhku mengerdil melihat kak Cantik bisa berbincang dengan ***. Memang, kutahu kak Cantik itu kakak kelasnya ***. Tapi tetap saja hatiku terasa sakit karena kak Cantik begitu anggun dengan pakaian syar'inya. Tak ada apa-apanya denganku. Bathinku memprotes, aku juga pengen seperti itu. Apalagi kak Cantik memiliki mata yang indah yang membuatku betah melihatnya. Hatiku tetap saja sakit melihatnya meskipun mereka ga cuman berduaan disitu ada temannya ***,  juga temannya kak Cantik. Pasti begitulah istri yang diidam-idamkan ***.

            Waktu mau berangkat pulang, *** ikut keluar gerbang. "ITU DOI MU MI!" kata Ade heboh. Aku tersenyum melihatnya. Mungkinkah ia ingin melihatku terakhir kalinya sebelum kami berpisah lagi? Uhuy..  Di foto kami berempat yang memegang sertifikat, ada *** disitu. Aku menjerit kegirangan di mushola bersama Ashima dan Ade. Ga nyangka bisa seperti itu. Ini keberuntungan atau kebetulan? Ah, tak ada yang namanya kebetulan, tapi itu ketepatan. :)

Setelah ini aku tak tahu apakah aku masih bisa berjumpa dan melihatmu lagi?
#acemewew




~STU

2 komentar: