Rabu, 28 Desember 2016 ~
09:59:51
Hari
Sabtu kemarin kami berangkat ke kisaran untuk SPI Gel.60 di SMPN 6 Kisaran.
Sebelumnya aku kira bakal di SMKN 2 Kisaran. Aku kira juga suasana kali ini bakal seperti
Gel.58. Tapi ternyata pesertanya lebih sedikit dari itu.
Sebelum berangkat aku punya
feeling kalau *** bakal ikut juga. Awal melihatnya kalau ga salah di hari ke 2 siang hari yang
tidak panas. Dia mengenakan jaket
fa'alu dan kacamata. Ternyata aku masih bisa mengenalimu ^^.
fa'alu dan kacamata. Ternyata aku masih bisa mengenalimu ^^.
Kuutarakan
semua pada Ade, Ashima, dan Diah. Respon mereka bagus. Awalnya Ade mengira ***
adalah pacarnya si fulana yang pernah didengarnya dari Janu kw. Katanya Ade
pernah liat pacarnya si fulana itu datang kesini datangi fulana. Aku merinding
mendengarnya. Masa' iya *** masih mau pacaran? Tapi setelah kutunjukkan fotonya
ternyata bukan. Alhamdulillah. Cuma
namanya aja yang sama.
Mata
kami sering bertemu walau setelah itu aku cepat-cepat menundukkan pandangan
atau sekedar mengalihkan ke segala arah yang pasti supaya aku tak menatap lekat
matanya karena kutahu aku belum pantas berlama-lama menatapnya. Aku masih ingat
jelas ketika refleks kami saling bertatapan ketika aku di dapur dan dia
dilapangan lewat jendela dapur. Hah, aku jadi salting sendiri. :)
Aku mendengar suaranya ketika
berbincang sambil tertawa dengan temannya. "Pin apa Print?" begitulah
kata-katanya yang kuingat.
Setiap
dia melihatku aku merasa dia memperhatikanku. Kira-kira seperti hmmm... dia
bergumam "ini kayaknya pernah lihat. atau, ini kan S T Utami."
Ntahlah. Ntah kenapa aku merasa
dia seperti ada sesuatu yang dipenasarinnya atau, aku merasa ia seperti itu
hanya padaku. Apalagi ketika dia ada di kejauhan. Rasanya pandangannya terfokus
untukku. Tak untuk orang lain. Dih perasaan banget sih mi -_-. Tapi aku
agak ragu di penutupan SPI karena disampingku ada Samina sama Surinem. Ntahnya
dia ngeliat salah satu diantara mereka yang jelas pakaiannya lebih anggun
dariku apalagi Surinem cantik. AAAAAAAAAAAAAAAAAA...
Hatiku
terasa menciut dan tubuhku mengerdil melihat kak Cantik bisa berbincang dengan
***. Memang, kutahu kak Cantik itu kakak kelasnya ***. Tapi tetap saja hatiku
terasa sakit karena kak Cantik begitu anggun dengan pakaian syar'inya. Tak ada
apa-apanya denganku. Bathinku memprotes, aku juga pengen seperti itu. Apalagi
kak Cantik memiliki mata yang indah yang membuatku betah melihatnya. Hatiku
tetap saja sakit melihatnya meskipun mereka ga cuman berduaan disitu ada
temannya ***, juga temannya kak Cantik.
Pasti begitulah istri yang diidam-idamkan ***.
Waktu
mau berangkat pulang, *** ikut keluar gerbang. "ITU DOI MU MI!" kata
Ade heboh. Aku tersenyum melihatnya. Mungkinkah ia ingin melihatku terakhir
kalinya sebelum kami berpisah lagi? Uhuy.. Di foto kami berempat yang memegang
sertifikat, ada *** disitu. Aku menjerit kegirangan di mushola bersama Ashima
dan Ade. Ga nyangka bisa seperti itu. Ini keberuntungan atau kebetulan? Ah, tak
ada yang namanya kebetulan, tapi itu ketepatan. :) ☺
Setelah
ini aku tak tahu apakah aku masih bisa berjumpa dan melihatmu lagi?
#acemewew
~STU
Waw, mengharukan.. ๐๐
BalasHapuseh, libertyku๐๐
Hapus